Tradisi “Nyakan Diwang” Untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Authors

  • Putu Pertama Yasa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
  • Ketut Sidang Partayasa Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
  • I Nyoman Linggih Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Keywords:

Tradisi, Nyakan Diwang, Tali Persaudaraan

Abstract

Artikel ini akan menguraikan tentang keberadaan Tradisi Nyakan Diwangsebagai salah satu gambaran akan kebersamaan mengikat tali persaudaraan di masyarakat yang semakin surut akibat individualisme dan interaksi sosial yang menurun. Dengan adanya artikel ini akan (1) mampu memberikan gambaran latar belakang masyarakat melaksanakan  tradisi Nyakan Diwang, (2) Proses pelaksanaan tradisi Nyakan Diwang, (3) Dampak dari tradisi tersebut pada masyarakat serta usaha pelestarianya. Nyakan Diwang merupakan sebuah tradisi yang sangat kental di masyarakat Kecamatan Banjar yang masih eksis dilaksanakan sebagai wujud dari kebersamaan dan tali persaudaraan antar masyarakat. Tradisi tersebut dapat sebagai cerminan bagi masyarakat lain pada kehidupan sosial saat ini yang kebersamaan mereka menurun akibat pengaruh jaman dan lingkungan yang sangat pesat bahkan campur tangan teknologi yang menjamur segala informasi dalam genggaman seperti yang biasa disebut milenial 4.0 berbasis digital. Semua infromasi dan kebutuhan diri biasa diakses melalui satu alat dengan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Namun tentu diperlukan pemilahan dalam penggalian informasi tersebut agar mampu memberi dampak positif bagi masyarakat serta mampu mempertahankan kebudayaan masyarakat setempat dengan tidak terpengaruh pada kebudayaan yang bersifat merusak tradisi masyarakat Bali.

References

Kertih I Wayan, Gede Adi Kurniawan & I Nyoman Pursika, Tradisi Nyakan Diwang Ditinjau Dari Perspektif Hukum Adat, Nilai Sosial Budaya dan Religius di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng (2015). Undiksha https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/5757 (diakses tanggal 05 Juni 2019)
Made, Desak Suprayanti. 2014. Peran Desa Pakraman Dalam Pemertahanan Tradisigebug Ende dan Implikasinya Bagi Pendidikan Pelestarian Budaya (Studi Kasus Di Desa Pakraman Seraya, Kabupaten Karangasem). Undiksha dalam https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS/article/view/4173/3283 (diakses tanggal 06 Juni 2019)
Andriana, Deni. 2010. Pelestarian Budaya Lokal. Dalam http://goyangkarawang.com/2010/03/ pelestarian-budaya-lokal yang (diakses tanggal 10 Juni 2019)
Atmodjo. (1986) Pengertian Kearifan Lokal Dan Relevansinya Dalam Modernisasi Dalam Ayatrohaedi Penyunting (1986) Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
Lubis, Mochtar. (1988). Transformasi Budaya untuk Masa Depan. Jakarta: Haji Masagung.
Nasruddin, dkk. (2011). Bunga Rampai Kearifan Lokal di Tengah-tengah Modernisasi. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Downloads

Published

2019-12-01