“Matruna Nyoman” Di Desa Tenganan Pagringsingan Dalam Sudut Pandang Etnopedagogi
Keywords:
Etnopedagogik, pendidikan karakter, revitalisasi, dan Tradisi Matruna NyomanAbstract
Tradisi yang berkembang di Bali sangat kental dengan nilai-nilai budaya Bali yang dijiwai oleh ajaran agama Hindu cukup banyak mengandung nilai-nilai karakter bangsa. Etnopedagogi memandang bahwa nilai-nilai budaya dalam kearifan lokal tersebut sangat baik dikembangkan dalam pengajaran dan pembelajaran. Nilai-nilai kearifan lokal sebagai sumber inovasi dalam bidang pendidikan berbasis budaya masyarakat lokal. Etnopedagogi yang memandang kearifan lokal sebagai sumber inovasi dalam Pendidikan menyebabkan harus adanya penggalian lebih lanjut.“Tradisi Matruna Nyoman”, di Desa Tenganan Pagringsingan, mengandung nilai-nilai, konsep dan muatan pendidikan berbasis etnopedagogi yang layak dieksplorasi, diinterpretasi, direvitalisasi dan dikembangkan sebagai konsep- dan model etnopedagogi dalam pendidikan maupun pembelajaran. Hal itulah yang perlu dipahami, serta digali lebih jauh, akhirnya direvitalisasi dan disampaikan kepada para anak didik dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, para guru bahasa Bali dapat ikut berperan dalam penanaman nilai-nilai pendidikan karakter.
References
Alwasilah, A.C, Suryadi, K, Tri Karyomo. (2009). Etnopedagogi: Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru. Kiblat Buku Utama, Bandung.
Anandakusuma, Sri Reshi. 1986. Kamus Bahasa Bali. Denpasar: CV Kayumas Agung.
Anom dkk., I Gusti Ketut. 2009. Kamus Bali-Indonesia Beraksara Latin dan Bali. Denpasar: Badan Pembina Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.
Astra dkk, I Gede Semadi. 2001. Kamus Sansekerta-Indonesia. Denpasar: Pemerintah Propinsi Bali Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana Kehidupan Beragama.
Aqib, Zainal, 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah. Surabaya : Yarama Widya.
Endraswara, Suwardi. 2008. Hermeneutika Filosofis. Yogyakarta : Ar-Ruzz-media
Hadi, Sutrisno. 1997. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Hermansoemantri, Emuch. 1986. Identifikasi naskah. Bandung : Fakultas Sastra Universitas Padjajaran.
Hermana, J. Tangahu, B.V. 2003. Metoda Analisa. Surabaya: ITS
Hoed, Benny H. 2008. Semiotika dan dinamika sosial budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI Depok.
Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Penelitian Penelitian dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press.
Jendra, I Wayan. 1981. Suatu Pengantar Ringkas Dasar-Dasar Penyusunan Rancangan Penelitian. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Kartadinata, S. (2010). Etnopedagogik: Sebuah resureksi ilmu pendidikan (pedagogik). Makalah disajikan pada 2 International Seminar 2010 ‘Practice Pedagogic in Global Education’. PGSD UPI, Bandung, 17 Mei 2010.
Kutha, Ratna I.N. 2007. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mardalis. 2004. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Akasa.
Maswinara, I Wayan. 1999. Kamasutra Dari Watsayana cet I. Surabaya: Paramita.
Muhadjir. 1990. Metodologi Penelitian. Singaraja: Tod FKIP. Universitas Udayana.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.
Ratih, Rina.2016. Teori dan Aplikasi Semiotik Riffaterre. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ratna, I Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukmadianata, Nana Syoadih.1977. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suratno, Tatang. (2010). Memaknai Etnopedagogi Sebagai Landasan Pendidikan Guru di Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Proceedings of the 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010