Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter
Keywords:
pembelajaran, sastra, karakter.Abstract
Pembelajaran sastra menjadi sarana dalam pembentukan karakter siswa. Hal ini sesuai dengan harapan kurikulum 2013 yang lebih mengedepankan aspek sikap dalam pembentukan karakter siswa. Pembelajaran sastra harus lebih mengutamakan pada pembentukan karakter dengan memilih karya sastra yang mengandung nilai-nilai positif yang dapat diinternalisasi dalam kepribadian siswa. Pemanfaatan karya sastra secara reseptif sebagai media pendidikan karakter dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu: (1) pemilihan bahan ajar, dan (2) pengelolaan proses pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran sastra berbasis karakter, guru harus memilih pilar-pilar karakter dengan memadukan topik-topik yang akan dibahas dalam karya sastra, misalnya, dalam pembahasan sastra akan dibicarakan tentang tema atau amanat, maka guru bisa memilih pilar, ketuhanan, tanggung jawab, kejujuran, dan sebagainya kemudian guru memadukan tema-tema karya sastra yang bernuansa pilar-pilar karakter tersebut. Demikian pula jika akan membahas unsur intrinsik yang lain atau ekstrinsik guru sudah mempunyai ancangan pilar karakter apa yang hendak ditanamkan. Dengan demikian, harapan pemerintah dalam membentuk karakter anak bangsa dapat terealisasi melalui pembelajaran sastra berbasis karakter.
References
Bellanca, James. 2011. Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa. Jakarta: Indeks (Penerjemah: Siti Mahyuni).
Dwi, dkk. 2014. Pelatihan Pemahaman dan Pembuatan Review Teks Sastra bagi Guru Bahasa.Laporan Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat UNY.
Endang Waryanti. Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter. Jurnal Buana Bastra. Tahun 2, No. 2.Agustus 2015.
Kemendiknas. 2010. Bahan Pelatihan: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Lickona, Thomas. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: BagaimanaSekolah dapat Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. (Penerjemah: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara. 2012).
Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Muchlas Samani & Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuryatin, Agus. 2010. Sastra sebagai Mata Pelajaran Vokasi dan Media Pendidikan Watak. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Sastra Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Piscayanti, Kadek Sonia. 2012. Pengembangan model pembelajaran sastra Berbasis karakter dan lokalitas dalam mata kuliah drama, jurusan pendidikan bahasa inggris Universitas pendidikan ganesha singaraja. Jurnal Pendidikan Indonesia.Vol. 1, No. 2, Oktober 2012.Hal. 79-90.
Ratna, Nyoman Kutha. 2014. Peranan Karya Sastra, Seni, dan Budaya dalam Pendidikan Karakter. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Saryono, Djoko. 2009. Dasar Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Septiningsih, Lustantini. Membangun Karakter Bangsa Berbasis Sastra: Kajian terhadap Materi Karya Sastra di Sekolah Menengah Atas.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 21, Nomor 1, April 2015
Sujana, Naya. 2003. Karakter Bangsa, Pembangunan Jati Diri Bangsa dan Negara Indonesia, Jurnal Ilmiah, UPTMKU Universitas Airlangga.
Sunarti, Euis. 2005. Menggali Kekuatan Cerita. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.
Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wellek, Rene & Austin Warren.1990.Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.