Membangun Budaya Literasi Di Sekolah Dasar
Abstract
Perlu meningkatkan kecakapan multiliterasi peserta didik. Memadukan karakter dengan penekan pada lima karakter yaitu religious, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas, serta meningkatkan kompetensi abad ke-21. Implementasi kegiatan literasi mulai dari persiapan dengan koordinasi, pembentukan tim literasi sekolah, sosialisasi dan persiapan sarana dan prasarana. Thap pelaksanaan implementasi terdiri dari pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Tahap pembiasaan literasi yaitu menumbuhkan budaya literasi dan minat baca di sekolah melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran. Tahap pengembangan literasi dengan cara pengembangan kecakapan literasi melalui kegiatan non akademik yaitu ekstrakulikuler, kunjungn wajib ke perpustakaan. Prinsip dasar pengembangan dan implementasi literasi di SD yaitu: kebutuhan dan menyeluruh (holistik), keterpaduan (integrasi), keberlanjutan (sustainabilitas), kontekstualitas dan responsive kearipan local. Indicator Gerakan literasi baca dan tulis di SD terdiri dari: jumlah dan varian bacaan, jumlah kegiatan terkait literasi, kebijakan sekolah tentang literasi, karya yang dihasilakan siswa dan guru serta komunitas baca dan tulis di sekolah. Strategi budaya literasi di SD: penguatan kapasitas fasilitator, peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar, perluasan akses belajar, pelibatan publik, dan penguatan tata kelola. Literasi dalam pembelajaran di kelas yaitu dengan satu kelas satu buku yaitu gerakan membiasakan dan mengembangkan literasi melalui kegiatan membuat buku fiksi maupun non fiksi. Langkah-langkah kegiatan satu kelas satu buku terdiri dari menuliskan tanggapan terhadap tokoh/alur cerita, modifikasi cerita dalam alur awal-tengah-akhir cerita, membuat cerita fiksi/non fiksi. Alur cerita satu kelas satu buku: menentukan judul, menentukan aturan penulisan, menyiapkan computer kelas, memvalidasi dan edit teks dan membuat sampul/penjilidan.
References
Mariana, I. M. A., & Anggreni, N. M. (2019). Map of the implementation of the School Literacy Movement on Hinduism at Primary School in Badung Regency. Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, 3(1), 31-38.
Nurmawati, N. K. Y., & Madra, I. W. (2018). Peranan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Dan Kompetensi Guru Agama Hindu Di Sekolah Dasar. Jurnal Penjaminan Mutu, 4(2), 184-192.
Palistini, N. L. A. (2018). Penerapan Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Sukadana. Jurnal Penjaminan Mutu, 4(1), 95-100.
Sudana, I. M., & Sudarsana, I. K. (2018). Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran Agama Hindu Di Sekolah Luar Biasa C Negeri Bangli. Jurnal Penjaminan Mutu, 4(2), 208-218.
Sudarsana, I. K. (2016). Peningkatan Mutu Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upayapembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal Penjaminan Mutu, 1(1), 1-14.
Suragangga, I. M. N. (2017). Mendidik lewat literasi untuk pendidikan berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu, 3(2), 154-163.
Tanu, I. K. (2016). Pembelajaran Berbasis Budaya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(1), 34-43.